Raja Bone Ke-25 We Imaniratu
Posted by AndiEwha
We Imaniratu Arung
Data Sultanah Rajituddinmenggantikan saudaranya MatinroE ri Laleng Bata menjadi
Mangkau’ di Bone. Dalam khutbah Jumat nama I Manneng Arung Data dikenal dengan
sebutan Sultanah Salimah Rajiyatuddin. Dalam tahun 1824 M. pada masa
pemerintahannya di Bone, Belanda kembali memerintah.
Pembesar Kompeni
Belanda mengajak kepada Arumpone untuk meperbaharui Perjanjian Bungaya, yaitu
perjanjian antara La Tenri Tatta Arung Palakka MalampeE Gemme’na dengan Kompeni
Belanda untuk bekerja sama dalam pemerintahan.Arumpone We Imaniratu Arung Data
dikenal sangat patuh dalam melaksanakan agama Islam, sehingga dia memperdalam
yang namanya ilmu tasauf. Untuk itu ia diberikan wilayah oleh gurunya yang
bernama Seikh Ahmad yang menundukkan Tambora yang digelar Alif Putih. Oleh
karena itu We Imaniratu Arung Data bertegas untuk tidak akan mengulangi
Perjanjian Bungaya. Dengan demikian, Gubernur Belanda menyerang Bone pada tahun
1825 M. Dan nanti pada tanggal 7 Agustus 1825 M. baru terjadi kesepakatan
antara Bone dengan Gowa untuk menjadi Bond Gnoshap dengan Belanda sebagai
realisasi Pembaharuan Perjanjian Bungaya.
We Imaniratu Arung
Data dikenal tidak memiliki anak karena tidak pernah menikah. Ia meninggal
dalam tahun 1835 M. dan dinamakan MatinroE ri Kessi. Selanjutnya digantikan
oleh saudaranya yang bernama La Mappaseling Arung Panynyili.